Protokol Internet (disingkat IP) adalah protokol lapisan jaringan (network layer dalam OSI Reference Model) atau protokol
lapisan internetwork (internetwork layer dalam DARPA Reference Model) yang digunakan
oleh protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar host-host di jaringan komputer berbasis TCP/IP. Versi IP yang banyak digunakan adalah IP versi 4
(IPv4) dan dipublikasikan pada tahun 1981,
tetapi akan digantikan oleh IPv6 pada beberapa waktu yang akan datang.
Protokol IP merupakan salah satu protokol kunci di dalam
kumpulan protokol TCP/IP. Sebuah paket IP akan membawa data aktual yang
dikirimkan melalui jaringan dari satu titik ke titik lainnya. Metode yang
digunakannya adalah connectionless yang berarti ia tidak perlu
membuat dan memelihara sebuah sesi koneksi. Selain itu, protokol ini juga tidak
menjamin penyampaian data, tetapi hal ini diserahkan kepada protokol pada
lapisan yang lebih tinggi (lapisan transport dalam OSI Reference
Model atau lapisan antar host dalam DARPA
Reference Model), yakni protokol Transmission Control Protocol (TCP).
Sedangkan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet
Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet
dalam proses tukar menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam
jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang
protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga
merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut
diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi.
Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
ARSITEKTUR & PROTOKOL JARINGAN TCP/IP
Dalam
TCP/IP terdapat 5 lapisan, antara lain :
1.
Physical
Layer (lapisan fisik)
Merupakan lapisan terbawah yang
mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb.
Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media komunikasi pada jaringan
yang bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan
berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.
2.
Network
Access Layer
Mempunyai fungsi yang mirip dengan
Data Link layer pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data frame-frame data
pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan
servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan.
Beberapa contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan
publik, Ethernet untuk jaringan Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio
dsb.
3.
Internet
Layer
Mendefinisikan bagaimana hubungan
dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti
Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta
host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar
suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimana pun berada. Oleh
karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam mewujudkan
internetworking yang meliputi wilayah luas (worldwide Internet). Beberapa tugas
penting pada lapisan ini adalah:
·
Addressing,
yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet dari tujuan. Alamat
pada protokol inilah yang dikenal dengan Internet Protocol Address ( IP
Address). Karena pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP berada pada
level ini (software), maka jaringan TCP/IP independen dari jenis media dan
komputer yang digunakan.
·
Routing,
yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang
diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol (IP).
Sebagai protokol yang bersifat connectionless, proses routing sepenuhnya
ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang
dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP
lah yang sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.
4.
Transport
Layer
Mendefinisikan cara-cara untuk
melakukan pengiriman data antara end to end host secara handal. Lapisan ini
menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan
informasi yang dikirimkan pada pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki
beberapa fungsi penting antara lain :
·
Flow
Control. Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut harus
diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan
kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.
·
Error
Detection. Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi
yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan.
Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima, maka penerima tidak
akan menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data yang
mengandung kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup
berarti.
5.
Application Layer
Merupakan
lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan
aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak
protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat
dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol ) untuk
pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol – Mengenal File Transfer Protokol
(FTP)) untuk transfer file, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol)
untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol) untuk distribusi news
group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan
IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai dengan TCP/IP.
Layer-layer dan protokol yang terdapat dalam arsitektur jaringan
TCP/IP menggambarkan fungsi-fungsi dalam komunikasi antara dua buah
komputer. Setiap lapisan menerima data dari lapisan di atas
atau dibawahnya, kemudian memproses data tersebut sesuai fungsi protokol yang
dimilikinya dan meneruskannya ke lapisan berikutnya. Ketika dua komputer berkomunikasi, terjadi
aliran data antara pengirim dan penerima melalui lapisan-lapisan di atas. Pada
pengirim, aliran data adalah dari atas ke bawah. Data dari user maupun suatu
aplikasi dikirimkan ke Lapisan Transport dalam bentuk paket-paket dengan
panjang tertentu. Protokol menambahkan sejumlah bit pada setiap paket sebagai
header yang berisi informasi mengenai urutan segmentasi untuk menjaga
integritas data dan bit-bit pariti untuk deteksi dan koreksi kesalahan
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar